Cerita dalam Need for
Speed sederhana saja, yaitu tentang Tobey Marshall (Aaron Paul) yang merupakan
seorang mekanik handal sekaligus pembalap liar yang dulu sempat digadang-gadang
sebagai pembalap berbakat di masa depan. Namun karena "kalah
bersinar" dibanding Dino Bewster (Dominic Cooper), Tobey kini hanya menjadi
seorang mekanik di bengkel warisan ayahnya yang terancam bangkrut bersama
teman-temannya sambil sesekali mengikuti balapan liar untuk mengumpulkan uang.
Suatu hari terjadilah balapan yang berakhir dengan tragedi dan membuat Tobey
difitnah hingga membuatnya harus mendekam dalam penjara selama 2 tahun. Setelah
ia bebas bersyarat, Tobey kembali menantang Dino dalam balapan prestisius yang
dibuat oleh Monarch (Michael Keaton). Dengan dibantu oleh teman-temannya
termasuk Julia (Imogen Poots) seorangcar dealer dari Inggris, Tobey kembali
melawan Dino dalam sebuah balapan yang tidak hanya memperebutkan hadiah
berjumlah besar namun juga melibatkan balas dendam personal. Ceritanya jelas
begitu sederhana dan kita sudah bisa menebak apa saja yang terjadi bahkan
sampai ending filmnya sekalipun. Tapi toh Need for Speed memang bukanlah fim
yang lebih menitik beratkan pada ceritanya melainkan pada adegan aksi berupa
balapan liar yang memacu adrenaline, dan untuk itu film ini cukup berhasil
melakukannya khususnya berkat keberhasilannya dalam menampilkan segala hal yang
menjadi keunggulan dari gamenya
Film ini memang punya
semua hal yang jadi ciri khas sekaligus andalan game Need for Speed. Ada
mobil-mobil mewah berkecepatan tinggi dengan berbagai macam variasi, balapan
liar menegangkan yang berlangsung di sirkuit jalan raya kota yang padat maupun
pegunungan curam, sampai tentunya kejar-kejaran seru dengan pihak kepolisian.
Scott Waugh tahu benar bagaimana merangkum semua itu menjadi sajian seru yang
berjalan cepat. Dengan editing yang berpindah dengan cepat secepat laju-laju
mobilnya, Need for Speed berhasi menyajikan sebuah tontonan berisi
balapan-balapan menegangkan yang sukses menghibur saya. Contoh dari
keberhasilan Scott Waugh adalah sebuah kejar-kejaran dengan polisi di tengah
kota yang sanggup dieksekusi dengan begitu baik dan terasa menegangkan termasuk
sebuah adegan saat mobil Ford Mustang milik Tobey melakukan pengisian bensi
dalam kondisi mobil melaju kencang. Atau tengok juga momen disaat Julia
menghadapi beberapa truk yang berusaha menangkap dirinya dan Tobey di sebuah
pegunungan curam di Utah. Kedua adegan tersebut adalah contoh bagaimana Scott
Waugh sanggup mengeksekusi adegan aksi yang menghibur dalam film ini. Saya juga
suka bagaimana film ini menghindari pemakaian CGI yang berlebih dan hal itulah
yang bagi saya menjadi kelebihan Need for Speed dibandingkan Fast & Furious
sekalipun. Penggunaan CGI yang minim membuat adegan balapan ekstrimnya semakin
terasa menegangkan sekaligus keren.
Tapi diluar adegan
kebut-kebutannya, film ini tidak terlalu berhasil memberian daya tarik yang
cukup bagi saya. Dengan cerita yang predictable dan kurang menarik, film ini
menjadi jawaban kenapa franchise Fast & Furious memperlebar jangkauannya
dari sekedar film tentang balapan menjadi sebuah heist movie. Semua dilakukan
demi pengembangan cerita serta karakter yang lebih menarik. Dengan cerita yang
menarik maka hal tersebut menjadi set-up yang baik bagi klimaksnya. Dalam Need
for Speed, kisah yang lemah dan mudah ditebak membuat klimaksnya juga jadi
terasa begitu predictable dan biasa saja, bahkan kalah jauh dibandingkan dua
adegan yang sudah saya sebutkan diatas. Dalam usahanya untuk menandingi Fast
& Furious, film ini jelas masih harus banyak berbenah baik dalam hal cerita
maupun skala adegan aksinya. Memang adegan aksi dalam film ini sudah cukup
menghibur dan menegangkan, tapi para pebuatnya harus berani untuk melipat
gandakan skala dan kegilaannya guna bisa menyaingi atau setidaknya bertahan
melawan saingannya tersebut yang sampai saat ini terus memperluas skala cerita
dan kegilaan adegan aksinya yang bombastis. Mungkin filmnya setia dengan
berbagai ciri khas yang ada dalam game, tapi semua ciri khas itu harus diakui
jadi tidak terasa spesial jika diangkat ke layar lebar kecuali jika anda memang
fans berat dari game Need for Speed.
Kemudian jika bicara
tentang berbagai macam karakter yang muncul, Need for Speed juga tidaklah
buruk. Masing-masing karakternya punya waktu untuk "bersinar" meski
tidak terlalu punya karakterisasi yang mendalam, setidaknya pembagian porsi
antar tokoh masihlah bisa dikatakan berimbang. Interaksi antar tokohnya cukup
menyenangkan disimak dan menjadi sumber utama untuk menyelipkan komedi dalam
film ini. Rami Malek yang rela melakukan sebuah adegan "sinting" semakin
menapaki jalannya sebagai aktor yang sukses tampil dalam fim-film besar
semenjak Breaking Dawn Part 2. Dominic Cooper sendiri lumayan sebagai seorang
penjahat licik yang juga kejam. Imogen Poots juga berhasil mencuri perhatian
sebagai seorang karakter wanita yang ceria, cerewet dan begitu menyenangkan
untuk ditonton. Namun sosoknya sebagai Julia tidak hanya sebagai eye candy
karena ia juga mendapat kesempatan untuk beraksi di balik kemudi. Sosok Imogen
Poots sebagai Julia adalah karakter sekaligus akting terbaik dalam film ini.
Aaron Paul yang menanggung tugas berat sebagai karakter utama juga tidaklah
buruk. Kualitas aktingnya lumayan dan cukup ekspresif jika dibandingkan aktor
lain yang bermain dalam film-film seperti ini. Hanya saja yang masih kurang dari
sosoknya adalah kharisma sebagai seorang pembalap liar yang keren. Tentu saja
jika dibandingkan Vin Diesel atau Paul Walker dalam Fast & Furious ia masih
jauh meski punya kapasitas akting diatas kedua nama tersebut.
Need for Speed jelas
sebuah hiburan brainless layaknya film-film b-movie. Namun untuk menyaingi
franchise Fast & Furious jelas butuh sesuatu yang lebih dari sekedar film
kelas b yang menyenangkan. Need for Speed jelas sudah punya bekal yang cukup,
termasuk penggunaan CGI yang dibuat seminim mungkin dan jika lebih
dimaksimalkan lagi akan menjadi sebuah ciri khas yang sulit ditandingi oleh
film lainnya. Namun untuk saat ini,Need for Speed tidak lebih dari sekedar
hiburan cepat yang menghibur.
Karena
"Need for Speed" game, yang ada telah 20 kali angsuran yang berbeda
sejak tahun 1994, tidak benar-benar menawarkan banyak di jalan dari narasi,
sutradara Scott Waugh ("Act of Valor") dan saudara penulis skenario
George dan John Gatins adalah cukup banyak mulai dari awal di sini. Mereka,
pada gilirannya, menciptakan bahkan lebih dari sadar diri, 1950 hot-rod / montir
throwback dari "Fast" film sendiri, plunking kami turun di jenis
pastoral kota kecil Amerika (Georgia dua kali lipat untuk Mt. Kisco, NY) di
mana orang berbicara tentang "kota besar" seolah-olah itu hanya dapat
dicapai dengan perjalanan darat yang sulit, dan di mana pemuda kemerahan
berpipi berkumpul di malam musim panas di drive-in teater lokal (di mana
"Bullitt" adalah baik menikmati pembayaran ulang , atau hanya telah
bermain terus-menerus selama 45 tahun terakhir).
Satu
setengah mengharapkan James Dean dan Sal Mineo untuk masuk setiap saat, tetapi
sebaliknya kita dapatkan Tobey Marshall ( Aaron Paul ), seorang pemuda ajaib
saham-mobil yang sekarang menjalankan sebuah toko auto adat setempat, dan tunas
yang terbaik, Pete (Harrison Gilbertson) , yang juga disebut "Sedikit
Pete," dan yang sensitif, sikap kekanak-kanakan memberitahu kita dari awal
bahwa dia ditakdirkan untuk memenuhi berakhir sebelum waktunya. Tobey,
sebaliknya, dibangun Ford-tangguh, dan Paul memainkan bagian dengan Flinty,
karisma luka erat seorang pria kecil yang membuat dalam keberanian apa yang dia
kurang dalam perawakannya. Ada sesuatu yang muda James Cagney dalam dirinya,
dan dia jauh hal terbaik "Need for Speed" telah terjadi untuk itu.
Dalam
perubahan-up agak menyegarkan dari Amerika norma tindakan-film, Paul
dikelilingi oleh sebuah ensemble dari gearheads sama kecil-menengah yang,
secara kolektif, mungkin sama dengan satu Vin Diesel atau Rock. Mereka termasuk
kurus, bug bermata Rami Malek (sebagai mekanik yang memberi pekerjaan bilik
yang tinggal nya hari riang ciuman-off), dan bintang hip-hop Scott Mescudi
sebagai pilot Cadangan Angkatan Darat bijaksana-retak yang improbably muncul
dalam berbagai pesawat sipil dan militer di seluruh film, pinjaman pembalap
dukungan udara bermata elang setiap kali mereka tampaknya membutuhkan itu.
(Berkas penampilannya di bawah "sedikit pergi jauh.")
Dengan nada
warna merah muda licin dan strut tak dpt dihindari, Dominic Cooper hampir
karikatur hak istimewa nakal seperti Dino Brewster, anak kampung berubah NASCAR
pro, baru kembali ke kota dengan Pete adik Anita (Dakota Johnson), yang
kebetulan mantan-SMA Tobey api, di lengannya. Dino telah datang ke dalam
kepemilikan dari prototipe ke-50-ulang tahun Ford Mustang yang desainer
legendaris Carroll Shelby bekerja pada pada saat kematiannya pada tahun 2012.
Dia memiliki pembeli Inggris pada baris untuk cool $ 3 juta, dan ia mengusulkan
untuk menyewa Tobey dan perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan mobil dalam
pertukaran untuk dipotong dari penjualan. Tapi Dino memiliki beberapa trik
kotor lengan bajunya, juga. Setelah Mustang dibuat dan penjualan dilakukan, dia
menantang Tobey dan Pete ke pemenang-mengambil-semua road race dalam tiga
identik, jalan-ilegal Swedia supercar Koenigsegg.
Menyerupai
lebih ramping, Batmobiles lebih aerodinamis, yang Koenigseggs terlihat seperti
masalah, dan terbukti menjadi hanya itu untuk Pete, dalam apa yang pasti salah
satu antena mobil paling spektakuler flips pernah terekam dalam film. The
perwakilan sensasi pembuatan adegan dan lain-lain yang menunjukkan pembalap
lebih dari 100 mil per jam melalui jalan-jalan kota penuh sesak tidak bisa
tidak memukul catatan yang sedikit mual tiba hampir tiga bulan setelah kematian
Paul Walker. Kemudian lagi, sulit untuk menghilangkan perasaan bahwa "Need
for Speed" adalah film Walker sendiri akan sangat menikmati.
Dibingkai
oleh Dino untuk Pete kematian, Tobey melakukan waktu dan muncul dua tahun
kemudian dengan balas dendam dalam pikirannya. Pada saat "Need for
Speed" berkembang menjadi semacam zaman akhir "Cannonball Run"
atau "Gumball Rally," dengan Tobey hightailing dari New York ke San
Francisco untuk bersaing dengan Dino di Super Bowl street racing ilegal, De
Leon. Mobilnya pilihan: kebiasaan Mustang, yang pemiliknya setuju untuk
meminjamkan dengan syarat bahwa rekannya Julia (Imogen Poots) perjalanan dengan
itu. Pelacur, gagah Poots memiliki beberapa menyenangkan bermain seorang wanita
untuk siapa suara grinding gigi dekat panggilan kawin, tapi jangan salah: The
true asmara di sini adalah bahwa manusia dan mesin, seperti ras Tobey melawan
waktu, polisi dan (di salah satu plot twists bodoh film) beberapa pemburu
bayaran beroktan tinggi dikirim oleh Dino.
Seorang
pemain veteran aksi dan koordinator, Waugh kurang tegas pembuat gambar sebagai
lama "Fast and Furious" Sutradara Justin Lin (atau Ron Howard dalam
"Rush"), tapi ia pasti tahu jalan di sekitar urutan stunt dan,
seperti dalam "Act of Valor," sangat menarik pada efek khusus praktis
dengan minimal CGI. Itu termasuk Mustang menentang gravitasi, 160-kaki lompatan
di beberapa jalur pusat kota lalu lintas Detroit - stunt sehingga menyilaukan
itu membantu untuk mengimbangi beberapa film yang lebih menantang maut lompatan
dalam logika, seperti mengapa satu jalan melalui Detroit perjalanan dari New
York ke California di tempat pertama. Sisa waktu, Waugh dan koordinator stunt
Lance Gilbert dan dp Shane Hurlbut menjaga layar sibuk dengan banyak suka
mengemudi tembakan dari baterai memusingkan tetapi tidak pernah disorientasi
sudut (dua dps tambahan, David B. Nowell dan Michael Kelem, dikreditkan dengan
foto udara sering).
Ketika kami
akhirnya sampai ke San Francisco, De Leon hampir terasa seperti antiklimaks -
mengherankan, mengingat bahwa kita sudah lewat waktu berjalan 90 menit Roger
Corman dianggap ideal untuk tarif tersebut. Tapi ada sebuah oase menunggu
hiburan pribadi dalam bentuk Michael Keaton sebagai Monarch, impresario mitis
dari De Leon, yang balok warna komentar berirama nya melalui internet dari
lokal yang dirahasiakan, bekerja dirinya menjadi Banjir intensitas manic saat
ia pergi . Ini adalah peran khusus dibuat untuk diam-diam, inventif dan kronis
diremehkan Keaton, dan dia melakukan banyak untuk memandu "Need for
Speed" cakap melintasi garis finish.
Diproduksi
oleh Walt Disney Studios rilis Gambar DreamWorks dan Reliance Entertainment
presentasi dari Electronic Arts / Bandito Saudara / produksi Mark Sourian /
John Gatins. Diproduksi oleh John Gatins, Patrick O'Brien, Mark Sourian.
Eksekutif produser , Stuart Besser, Scott Waugh, Max Leitman, Frank Gibeau,
Patrick Soderlund, Tim Moore.
Disutradarai
oleh Scott Waugh. Skenario, George Gatins; cerita, George Gatins, John Gatins,
berdasarkan seri video game yang dibuat oleh Electronic Arts. Kamera (warna
Deluxe, layar lebar, HD), Shane Hurlbut, editor , Paul Rubell, Waugh; musik,
Nathan Furst; supervisor musik, Season Kent, Gabe Hilfer; desainer produksi,
Jon Hutman; art director, Steve Graham; mengatur dekorator, KC Fox; mengatur
desainer, Thomas Minton; desainer kostum, Ellen Mirojnick; suara (Datasat /
Dolby Digital / SDDS), Gene Martin; mengawasi editor suara / desainer suara,
Ethan Van Der Ryn, Tobias Poppe, Erik Aadahl; mixer, Scott Millan, Greg P.
Russell kembali rekaman; efek supervisor visual, Tony Lupoi, Kevin Baillie;
efek visual, Cantina Kreatif, Fiksi Atom; efek khusus pengawas, Joe Pancake;
Koordinator aksi, Lance Gilbert; asisten direktur, David Sardi; casting, Ronna
Kress.
Dengan Aktor
dan Aktrisnya :
Aaron Paul,
Dominic Cooper, Imogen Poots, Scott Mescudi, Rami Malek, Ramon Rodriguez,
Harrison Gilbertson, Dakota Johnson, Stevie Ray Dallimore, Michael Keaton.
Dan Bila
kalian Penasaran Dengan filmnya silahkan lihat Trailernya dibawah ini
Trailer Film Need For Speed 2014 :
sama fast furious bagus mana nih gan ??
ReplyDelete