About Us

Sunday, October 19, 2014

Review Film NEED FOR SPEED (2014)


Cerita dalam Need for Speed sederhana saja, yaitu tentang Tobey Marshall (Aaron Paul) yang merupakan seorang mekanik handal sekaligus pembalap liar yang dulu sempat digadang-gadang sebagai pembalap berbakat di masa depan. Namun karena "kalah bersinar" dibanding Dino Bewster (Dominic Cooper), Tobey kini hanya menjadi seorang mekanik di bengkel warisan ayahnya yang terancam bangkrut bersama teman-temannya sambil sesekali mengikuti balapan liar untuk mengumpulkan uang. Suatu hari terjadilah balapan yang berakhir dengan tragedi dan membuat Tobey difitnah hingga membuatnya harus mendekam dalam penjara selama 2 tahun. Setelah ia bebas bersyarat, Tobey kembali menantang Dino dalam balapan prestisius yang dibuat oleh Monarch (Michael Keaton). Dengan dibantu oleh teman-temannya termasuk Julia (Imogen Poots) seorangcar dealer dari Inggris, Tobey kembali melawan Dino dalam sebuah balapan yang tidak hanya memperebutkan hadiah berjumlah besar namun juga melibatkan balas dendam personal. Ceritanya jelas begitu sederhana dan kita sudah bisa menebak apa saja yang terjadi bahkan sampai ending filmnya sekalipun. Tapi toh Need for Speed memang bukanlah fim yang lebih menitik beratkan pada ceritanya melainkan pada adegan aksi berupa balapan liar yang memacu adrenaline, dan untuk itu film ini cukup berhasil melakukannya khususnya berkat keberhasilannya dalam menampilkan segala hal yang menjadi keunggulan dari gamenya

Film ini memang punya semua hal yang jadi ciri khas sekaligus andalan game Need for Speed. Ada mobil-mobil mewah berkecepatan tinggi dengan berbagai macam variasi, balapan liar menegangkan yang berlangsung di sirkuit jalan raya kota yang padat maupun pegunungan curam, sampai tentunya kejar-kejaran seru dengan pihak kepolisian. Scott Waugh tahu benar bagaimana merangkum semua itu menjadi sajian seru yang berjalan cepat. Dengan editing yang berpindah dengan cepat secepat laju-laju mobilnya, Need for Speed berhasi menyajikan sebuah tontonan berisi balapan-balapan menegangkan yang sukses menghibur saya. Contoh dari keberhasilan Scott Waugh adalah sebuah kejar-kejaran dengan polisi di tengah kota yang sanggup dieksekusi dengan begitu baik dan terasa menegangkan termasuk sebuah adegan saat mobil Ford Mustang milik Tobey melakukan pengisian bensi dalam kondisi mobil melaju kencang. Atau tengok juga momen disaat Julia menghadapi beberapa truk yang berusaha menangkap dirinya dan Tobey di sebuah pegunungan curam di Utah. Kedua adegan tersebut adalah contoh bagaimana Scott Waugh sanggup mengeksekusi adegan aksi yang menghibur dalam film ini. Saya juga suka bagaimana film ini menghindari pemakaian CGI yang berlebih dan hal itulah yang bagi saya menjadi kelebihan Need for Speed dibandingkan Fast & Furious sekalipun. Penggunaan CGI yang minim membuat adegan balapan ekstrimnya semakin terasa menegangkan sekaligus keren.

Tapi diluar adegan kebut-kebutannya, film ini tidak terlalu berhasil memberian daya tarik yang cukup bagi saya. Dengan cerita yang predictable dan kurang menarik, film ini menjadi jawaban kenapa franchise Fast & Furious memperlebar jangkauannya dari sekedar film tentang balapan menjadi sebuah heist movie. Semua dilakukan demi pengembangan cerita serta karakter yang lebih menarik. Dengan cerita yang menarik maka hal tersebut menjadi set-up yang baik bagi klimaksnya. Dalam Need for Speed, kisah yang lemah dan mudah ditebak membuat klimaksnya juga jadi terasa begitu predictable dan biasa saja, bahkan kalah jauh dibandingkan dua adegan yang sudah saya sebutkan diatas. Dalam usahanya untuk menandingi Fast & Furious, film ini jelas masih harus banyak berbenah baik dalam hal cerita maupun skala adegan aksinya. Memang adegan aksi dalam film ini sudah cukup menghibur dan menegangkan, tapi para pebuatnya harus berani untuk melipat gandakan skala dan kegilaannya guna bisa menyaingi atau setidaknya bertahan melawan saingannya tersebut yang sampai saat ini terus memperluas skala cerita dan kegilaan adegan aksinya yang bombastis. Mungkin filmnya setia dengan berbagai ciri khas yang ada dalam game, tapi semua ciri khas itu harus diakui jadi tidak terasa spesial jika diangkat ke layar lebar kecuali jika anda memang fans berat dari game Need for Speed.

Kemudian jika bicara tentang berbagai macam karakter yang muncul, Need for Speed juga tidaklah buruk. Masing-masing karakternya punya waktu untuk "bersinar" meski tidak terlalu punya karakterisasi yang mendalam, setidaknya pembagian porsi antar tokoh masihlah bisa dikatakan berimbang. Interaksi antar tokohnya cukup menyenangkan disimak dan menjadi sumber utama untuk menyelipkan komedi dalam film ini. Rami Malek yang rela melakukan sebuah adegan "sinting" semakin menapaki jalannya sebagai aktor yang sukses tampil dalam fim-film besar semenjak Breaking Dawn Part 2. Dominic Cooper sendiri lumayan sebagai seorang penjahat licik yang juga kejam. Imogen Poots juga berhasil mencuri perhatian sebagai seorang karakter wanita yang ceria, cerewet dan begitu menyenangkan untuk ditonton. Namun sosoknya sebagai Julia tidak hanya sebagai eye candy karena ia juga mendapat kesempatan untuk beraksi di balik kemudi. Sosok Imogen Poots sebagai Julia adalah karakter sekaligus akting terbaik dalam film ini. Aaron Paul yang menanggung tugas berat sebagai karakter utama juga tidaklah buruk. Kualitas aktingnya lumayan dan cukup ekspresif jika dibandingkan aktor lain yang bermain dalam film-film seperti ini. Hanya saja yang masih kurang dari sosoknya adalah kharisma sebagai seorang pembalap liar yang keren. Tentu saja jika dibandingkan Vin Diesel atau Paul Walker dalam Fast & Furious ia masih jauh meski punya kapasitas akting diatas kedua nama tersebut.
Need for Speed jelas sebuah hiburan brainless layaknya film-film b-movie. Namun untuk menyaingi franchise Fast & Furious jelas butuh sesuatu yang lebih dari sekedar film kelas b yang menyenangkan. Need for Speed jelas sudah punya bekal yang cukup, termasuk penggunaan CGI yang dibuat seminim mungkin dan jika lebih dimaksimalkan lagi akan menjadi sebuah ciri khas yang sulit ditandingi oleh film lainnya. Namun untuk saat ini,Need for Speed tidak lebih dari sekedar hiburan cepat yang menghibur.

Karena "Need for Speed" game, yang ada telah 20 kali angsuran yang berbeda sejak tahun 1994, tidak benar-benar menawarkan banyak di jalan dari narasi, sutradara Scott Waugh ("Act of Valor") dan saudara penulis skenario George dan John Gatins adalah cukup banyak mulai dari awal di sini. Mereka, pada gilirannya, menciptakan bahkan lebih dari sadar diri, 1950 hot-rod / montir throwback dari "Fast" film sendiri, plunking kami turun di jenis pastoral kota kecil Amerika (Georgia dua kali lipat untuk Mt. Kisco, NY) di mana orang berbicara tentang "kota besar" seolah-olah itu hanya dapat dicapai dengan perjalanan darat yang sulit, dan di mana pemuda kemerahan berpipi berkumpul di malam musim panas di drive-in teater lokal (di mana "Bullitt" adalah baik menikmati pembayaran ulang , atau hanya telah bermain terus-menerus selama 45 tahun terakhir).

Satu setengah mengharapkan James Dean dan Sal Mineo untuk masuk setiap saat, tetapi sebaliknya kita dapatkan Tobey Marshall ( Aaron Paul ), seorang pemuda ajaib saham-mobil yang sekarang menjalankan sebuah toko auto adat setempat, dan tunas yang terbaik, Pete (Harrison Gilbertson) , yang juga disebut "Sedikit Pete," dan yang sensitif, sikap kekanak-kanakan memberitahu kita dari awal bahwa dia ditakdirkan untuk memenuhi berakhir sebelum waktunya. Tobey, sebaliknya, dibangun Ford-tangguh, dan Paul memainkan bagian dengan Flinty, karisma luka erat seorang pria kecil yang membuat dalam keberanian apa yang dia kurang dalam perawakannya. Ada sesuatu yang muda James Cagney dalam dirinya, dan dia jauh hal terbaik "Need for Speed" telah terjadi untuk itu.
Dalam perubahan-up agak menyegarkan dari Amerika norma tindakan-film, Paul dikelilingi oleh sebuah ensemble dari gearheads sama kecil-menengah yang, secara kolektif, mungkin sama dengan satu Vin Diesel atau Rock. Mereka termasuk kurus, bug bermata Rami Malek (sebagai mekanik yang memberi pekerjaan bilik yang tinggal nya hari riang ciuman-off), dan bintang hip-hop Scott Mescudi sebagai pilot Cadangan Angkatan Darat bijaksana-retak yang improbably muncul dalam berbagai pesawat sipil dan militer di seluruh film, pinjaman pembalap dukungan udara bermata elang setiap kali mereka tampaknya membutuhkan itu. (Berkas penampilannya di bawah "sedikit pergi jauh.")
Dengan nada warna merah muda licin dan strut tak dpt dihindari, Dominic Cooper hampir karikatur hak istimewa nakal seperti Dino Brewster, anak kampung berubah NASCAR pro, baru kembali ke kota dengan Pete adik Anita (Dakota Johnson), yang kebetulan mantan-SMA Tobey api, di lengannya. Dino telah datang ke dalam kepemilikan dari prototipe ke-50-ulang tahun Ford Mustang yang desainer legendaris Carroll Shelby bekerja pada pada saat kematiannya pada tahun 2012. Dia memiliki pembeli Inggris pada baris untuk cool $ 3 juta, dan ia mengusulkan untuk menyewa Tobey dan perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan mobil dalam pertukaran untuk dipotong dari penjualan. Tapi Dino memiliki beberapa trik kotor lengan bajunya, juga. Setelah Mustang dibuat dan penjualan dilakukan, dia menantang Tobey dan Pete ke pemenang-mengambil-semua road race dalam tiga identik, jalan-ilegal Swedia supercar Koenigsegg.

Menyerupai lebih ramping, Batmobiles lebih aerodinamis, yang Koenigseggs terlihat seperti masalah, dan terbukti menjadi hanya itu untuk Pete, dalam apa yang pasti salah satu antena mobil paling spektakuler flips pernah terekam dalam film. The perwakilan sensasi pembuatan adegan dan lain-lain yang menunjukkan pembalap lebih dari 100 mil per jam melalui jalan-jalan kota penuh sesak tidak bisa tidak memukul catatan yang sedikit mual tiba hampir tiga bulan setelah kematian Paul Walker. Kemudian lagi, sulit untuk menghilangkan perasaan bahwa "Need for Speed" adalah film Walker sendiri akan sangat menikmati.

Dibingkai oleh Dino untuk Pete kematian, Tobey melakukan waktu dan muncul dua tahun kemudian dengan balas dendam dalam pikirannya. Pada saat "Need for Speed" berkembang menjadi semacam zaman akhir "Cannonball Run" atau "Gumball Rally," dengan Tobey hightailing dari New York ke San Francisco untuk bersaing dengan Dino di Super Bowl street racing ilegal, De Leon. Mobilnya pilihan: kebiasaan Mustang, yang pemiliknya setuju untuk meminjamkan dengan syarat bahwa rekannya Julia (Imogen Poots) perjalanan dengan itu. Pelacur, gagah Poots memiliki beberapa menyenangkan bermain seorang wanita untuk siapa suara grinding gigi dekat panggilan kawin, tapi jangan salah: The true asmara di sini adalah bahwa manusia dan mesin, seperti ras Tobey melawan waktu, polisi dan (di salah satu plot twists bodoh film) beberapa pemburu bayaran beroktan tinggi dikirim oleh Dino.

Seorang pemain veteran aksi dan koordinator, Waugh kurang tegas pembuat gambar sebagai lama "Fast and Furious" Sutradara Justin Lin (atau Ron Howard dalam "Rush"), tapi ia pasti tahu jalan di sekitar urutan stunt dan, seperti dalam "Act of Valor," sangat menarik pada efek khusus praktis dengan minimal CGI. Itu termasuk Mustang menentang gravitasi, 160-kaki lompatan di beberapa jalur pusat kota lalu lintas Detroit - stunt sehingga menyilaukan itu membantu untuk mengimbangi beberapa film yang lebih menantang maut lompatan dalam logika, seperti mengapa satu jalan melalui Detroit perjalanan dari New York ke California di tempat pertama. Sisa waktu, Waugh dan koordinator stunt Lance Gilbert dan dp Shane Hurlbut menjaga layar sibuk dengan banyak suka mengemudi tembakan dari baterai memusingkan tetapi tidak pernah disorientasi sudut (dua dps tambahan, David B. Nowell dan Michael Kelem, dikreditkan dengan foto udara sering).
Ketika kami akhirnya sampai ke San Francisco, De Leon hampir terasa seperti antiklimaks - mengherankan, mengingat bahwa kita sudah lewat waktu berjalan 90 menit Roger Corman dianggap ideal untuk tarif tersebut. Tapi ada sebuah oase menunggu hiburan pribadi dalam bentuk Michael Keaton sebagai Monarch, impresario mitis dari De Leon, yang balok warna komentar berirama nya melalui internet dari lokal yang dirahasiakan, bekerja dirinya menjadi Banjir intensitas manic saat ia pergi . Ini adalah peran khusus dibuat untuk diam-diam, inventif dan kronis diremehkan Keaton, dan dia melakukan banyak untuk memandu "Need for Speed" cakap melintasi garis finish.

Diproduksi oleh Walt Disney Studios rilis Gambar DreamWorks dan Reliance Entertainment presentasi dari Electronic Arts / Bandito Saudara / produksi Mark Sourian / John Gatins. Diproduksi oleh John Gatins, Patrick O'Brien, Mark Sourian. Eksekutif produser , Stuart Besser, Scott Waugh, Max Leitman, Frank Gibeau, Patrick Soderlund, Tim Moore.
Disutradarai oleh Scott Waugh. Skenario, George Gatins; cerita, George Gatins, John Gatins, berdasarkan seri video game yang dibuat oleh Electronic Arts. Kamera (warna Deluxe, layar lebar, HD), Shane Hurlbut, editor , Paul Rubell, Waugh; musik, Nathan Furst; supervisor musik, Season Kent, Gabe Hilfer; desainer produksi, Jon Hutman; art director, Steve Graham; mengatur dekorator, KC Fox; mengatur desainer, Thomas Minton; desainer kostum, Ellen Mirojnick; suara (Datasat / Dolby Digital / SDDS), Gene Martin; mengawasi editor suara / desainer suara, Ethan Van Der Ryn, Tobias Poppe, Erik Aadahl; mixer, Scott Millan, Greg P. Russell kembali rekaman; efek supervisor visual, Tony Lupoi, Kevin Baillie; efek visual, Cantina Kreatif, Fiksi Atom; efek khusus pengawas, Joe Pancake; Koordinator aksi, Lance Gilbert; asisten direktur, David Sardi; casting, Ronna Kress.
Dengan Aktor dan Aktrisnya :
Aaron Paul, Dominic Cooper, Imogen Poots, Scott Mescudi, Rami Malek, Ramon Rodriguez, Harrison Gilbertson, Dakota Johnson, Stevie Ray Dallimore, Michael Keaton.

Dan Bila kalian Penasaran Dengan filmnya silahkan lihat Trailernya dibawah ini 


Trailer Film Need For Speed 2014  : 



1 comment: