Selamat datang di post ke dua stts21 review film disini adalah post pertama dari saya setiawan selaku admin di sini saya akan menceritakan Film Dracula Untold yang baru - baru ini sangat populer di tahun 2014 dan film ini masuh tayang lhoo di Bioskop yak saya tidak akan banyak berbasa basi lagi hahaha ya ini review nya :
Film ini menceritakan kisah awal
Drakula, dengan kisah sejati dari Vlad Tepes (Luke Evans). Vlad menjadi seorang
kesatria yang sangat hebat di semua pertempuran. Namun suatu ketika dia harus
menghadapi seorang sultan jahat yang mengancam seluruh orang di desanya. Disaat
dia tidak yakin bisa berjuang demi desa serta keluarganya, dia pergi ke sebuah
tempat misterius. Tempat ini dihuni oleh seorang drakula, dan Vlad telah
memutuskan mengubah dirinya menjadi drakula demi mendapatkan kekuatan untuk
menyelamatkan desa dan keluarganya. Pengorbanan yang telah Vlad lakukan banyak
mendapat pertentangan meskipun itu demi membantu mengalahkan pasukan sultan
yang menyerang mereka. Pertarungan besar yang terjadi menunjukkan betapa
besarnya kekuatan yang telah dia miliki sebagai seorang drakula.
perilisan film Dracula Untold ini adalah industri film terbesar dunia Hollywood itu. sebelum saya menontonnya saya sudah mendapat kabar bahwa film tersebut akan ditayangkan
pada bulan Oktober ini 2014 ini.
Saya sendiri seorang Katholik yang menggemari Film 'berbau' Action, khususnya Dracula
dan ini adalah tokoh utamanya yaitu Bram Stoker diingat
oleh orang tidak ada ubahnya seperti setan, kastil mengerikan, vampire, dan
tokoh-tokoh mengerikan lainnya. Walaupun Bram Stoker tidak salah secara total,
Dracula memang sadis dan mengerikan aslinya, bahkan kesadisannya melewati
kesadisan yang pernah ada dalam sejarah manusia, namun tetap Dracula versi Bram
Stoker bukanlah Dracula yang sebenarnya. dan akhirnya ada film yang menggambarkan sosok Dracula yang
benar sebagaimana sejarah Walaupun tau sendiri lah, Hollywod akhirnya
mencampurkannya dengan takhayul untuk kepentingan komersial, pake bisa berubah
jadi kelelawar segala, kayak betmen aja..”.
Saya tidak berharap banyak pada Hollywood, dan saya sudah
menebak bahwa film ini akan penuh dengan twist sejarah sebagaimana film
Hollywood yang sudah-sudah, secara mereka memang bukan lembaga penelitian
sejarah, namun pembuat hiburan. Dan Hiburan sebagaimana yang kita ketahui,
jarang yang memperhatikan efek edukasi dan kebenaran sejarah.
Film ini Mengambil setting pada abad ke-15 lebih tepatnya sekitar
tahun 1461, dikisahkan Vlad III (Dracula) yang sedang berkuasa di Transylvania
kedatangan utusan dari Kesultanan Turki Utsmani yang dipimpin oleh Hamza Bey
untuk menyerahkan 1.000 laki-laki untuk dijadikan pasukan khusus bagi Sultan
Mehmed II.
Mengetahui bahwa 1.000 anak laki-laki yang diminta akan
dilatih menjadi pasukan khusus Turki sebagaimana dirinya, Vlad tidak ingin anak
muda Transylvania dilatih seperti dirinya, yang menjadi mesin pembunuh sempurna
tanpa kode etik dan moral. Dia menolak permintaan itu, dan dari sinilah
masalahnya dimulai.
Singkat cerita, karena kekurangan jumlah pasukan dan
infrastruktur, Vlad menjual jiwanya pada Master Vampire yang memberinya
kekuatan malam, kekuatan terlarang yang dengannya dia bisa melakukan apapun
yang dia inginkan, termasuk menghancurkan pasukan Turki hanya dengan
kekuatannya saja, pertempuran antara Vlad dan Mehmed tidak bisa
dielakkan, demi melindungi putranya dan juga keluarganya, serta seluruh Transylvania
dan juga Eropa yang berada dalam bahaya invasi Mehmed yang bengis, Vlad harus
menjual jiwanya, dia harus menjadi jahat untuk punya kekuatan dan menang. Dan
begitulah akhirnya, Vlad berhasil mengalahkan Mehmed dan membunuhnya dengan
cara menghisap darahnya, cerita pun berakhir. Dan Vlad telah mati, dan Dracula
pun lahir.
Dan ini sebenarnya mengorbankan fakta-fakta sejarah
yang sebenarnya :
Sejarah Sebenarnya Tentang Vlad III
Dracul (Dracula)
Pada faktanya, Vlad III tidak pernah menguasai Transylvania,
namun wilayah yang diwariskan kepadanya adalah wilayah Wallachia, Rumania. Dia
adalah anak dari Vlad II yang menyerah pada kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani
pada masa Murad II, ayah Mehmed II. Mehmed II dan Dracula memang berseteru,
namun Mehmed tidak pernah mati di tangan Dracula, yang terjadi justru
sebaliknya, Dracula yang kalah dalam perseteruannya dengan Mehmed II.
Gambar disamping kiri ini adalah Vlad III Dracul yang sesungguhnya
berbanding Dracula yang ada di Hollywood
“Dracul-ae” itu sebutan bahasa Rumania untuk bangsawan Ordo
Naga (Rumania; Draco = Naga), dan akhiran “-ae” bermakna “putranya dari”.
Adapun “Ordo Naga” ini sendiri adalah salah satu kelompok ksatria yang
disiapkan oleh Sigismund sang Raja Suci Romawi sebagai ksatria khusus dalam
perang salib
Nama Dracula sendiri merujuk pada Vlad III “Tepes”, anak
dari Vlad II voivode (gubernur) Wallachia, Rumania. Pada masa Vlad II ayahnya,
Wallachia dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad
III (Dracula) kemudian dikirimkan untuk disekolahkan di Kesultanan Utsmani
Dracula/Vlad III lalu dididik di kesatuan Yeniseri, tempat
pasukan khusus militer Kesultanan Turki bersama adiknya Radu Cel Frumos.
Disitulah mereka belajar di kesatuan militer terbaik pada masanya. Usia Dracula
waktu itu masih belia, 13 tahun saja, hanya selisih satu tahun lebih tua dari
Mehmed II putra Murad II Sultan Turki pada saat itu.
Namun walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo
Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya.
Karenanya dia sangat membenci Mehmed dan Islam, walau adiknya Radu Cel Frumos
menjadi Muslim dan panglima Yeniseri kepercayaan Mehmed pada gilirannya saat
memangku jabatan Sultan Turki.
Saat ayahnya Vlad III Dracul, yaitu Vlad II dibunuh dan
dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu
membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan
Murad II, ayah Mehmed II, lalu meminta pada Vlad III untuk menggantikan ayahnya
memimpin di Wallachia.
Diluar dugaan Sultan Murad II, inilah kesempatan yang
ditunggu-tunggu Vlad III Dracul, yang sedari awal pun membenci ayahnya karena
mau tunduk pada kaum Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan
militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap
benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania
dari dalam.
Pasca 1453 Sultan Mehmed II yang bergelar Al-Fatih karena
berhasil menaklukkan Konstantinopel, mengutus beberapa utusannya untuk
memastikan semua hal baik-baik saja di Wallachia pada tahun 1459. Tanpa ampun
Vlad III Dracul membunuh utusan-utusan dari Kesultanan Turki yang datang untuk
menagih jizyah (pajak bagi orang kafir) yang seharusnya dibayarkan setiap tahun.
Mencari masalah, Vlad III membunuh para utusan ini dengan memaku surban mereka
ke kepalanya. Dengan dalih bahwa utusan itu bertindak kurang ajar, tidak
menghormatinya dengan tidak mau melepas surbannya, dan hanya ingin membuka
surbannya dihadapan Allah.
Mendengar hal ini Sultan Mehmed II lalu menanggapi masalah Wallachia secara khusus. Pada 1461 Sultan Mehmed II memerintahkan panglimanya Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula dan mengembalikan kestabilan di wilayah Wallachia, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.
Mendengar hal ini Sultan Mehmed II lalu menanggapi masalah Wallachia secara khusus. Pada 1461 Sultan Mehmed II memerintahkan panglimanya Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula dan mengembalikan kestabilan di wilayah Wallachia, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.
Dracula menggunakan kemampuan infiltrasinya dengan apa yang
dia pelajari di Yeniseri, dia benar-benar memahami taktik dan strategi
berperang ummat Muslim, lalu dengan gerakan-gerakan yang efektif, Dracula
kemudian mengalahkan dan membantai 1.000 pasukan Muslim itu. Dracula menyula
(menusuk dengan kayu dari anus hingga tembus ke kerongkongan) 1.000 pasukan
ini, hingga jadi hutan mayat manusia. Hamza Bey, komandan pasukan ini,
ditempatkan ditengah hutan mayat dan ditaruh di kayu paling tinggi sebagai
simbol.
Sejak itu Vlad III Dracul mendapat gelar 'Tepes' atau 'The
Impaler' – 'Sang Penyula', kekejamannya dikenal dan diakui dunia
Karena hal ini Sultan Mehmed II lalu menugaskan Radu Cel
Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90.000 pasukan guna
menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Mehmed paham
bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang
aslinya
Gambar disamping kanan ini adalah Radu Cel Frumos (Radu The Handsome), adik dari Vlad III
Dracul
Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel
Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin
pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90.000 menerobos hutan dan tanah
berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng
‘Poenari’ miliknya
Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea
Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya
serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang
dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”
Radu Cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia
setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri
dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula
menghabiskan sisa hidupnya dibawah kekuasaan pembunuh ayahnya, John Hunyad yang
juga rival Sultan Mehmed lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478
ditebas pedang pasukan Utsmani juga.
Namun warisan Dracula tetap kekal bagi dunia, kekejaman
tiada banding yang dia contohkan, dan kebiadaban tanpa batas. Sampai saat ini
Rumania mengakuinya sebagai pahlawan negara dalam perang salib, dan
patung-patungnya bertebaran di Rumania. Bagi kaum Muslim, Dracula adalah simbol
kekejaman musuh kemanusiaan, penusuk manusia, dan penghisap darah. Namun saat
ini konsep Dracula, Vampir, dibuat dan dibungkus dengan bagus hingga memikat
ummat Muslim dan melupakan wajah aslinya
Hollywood memang pintar berpropaganda dengan memelintir
sejarah, dan menjadikan Kesultanan Turki yang Muslim seolah beringas, barbar
kejam dan tak berprikemanusiaan. Padahal dalam kenyataan justru sebaliknya,
pasukan Muslim adalah pasukan yang penuh kebaikan, kekesatriaan dan mempertunjukkan
nilai-nila dasar seperti keberanian, kejujuran, kasih-sayang dan pengampun.
Karena itulah, saya dan Sayf Muhammad Isa, membesut kisah
sebetulnya dari para pejuang Islam dari Turki Utsmani ini, yang bangga menyebut
dirinya pejuang Allah, Ghazi. Dimana Dracula juga menjadi bagian penting
daripada penceritaan ini. Dan secara sejarah, isi novel ini juga mampu
dipertanggungjawabkan, karenanya kami menyebutnya Novel Sejarah, menghibur
secara benar, menanamkan karakter mulia pada anak tanpa menipu.
Bagi yang tidak puas dengan film “Dracula: Untold” silakan
cek karya yang kami besut dalam Trilogi “The Chronicles of Ghazi”yang
diterbitkan oleh AlFatihPress, kisah Kesultanan Turki Utsmani termasuk Dracula
yang sebenarnya berdasar sejarah. Akan ada 3 buku yang akan ditulis tentang
kisah para Ghazi ini, dan baru dua buku yang sudah diap dinikmati di pasaran.
Buku pertama bertema “The Rise of The Ottomans” dan buku kedua bertema “The
Clash of Cross and Crescent”, buku ketiga nanti bertema “The Conquest”.
Kami mengisahkan Sultan Mehmed yang sudah dinubuwwahkan oleh
Rasulullah sebagai “pemimpin terbaik” yang menaklukkan Konstantinopel. Kami
mengisahkannya sehingga karakter ksatria dapat mendarah daging pada kaum
Muslim. These are the real untold.
Gambar Lokasi Syuting di Catatea Poenari, Benteng Vlad III Dracula
Dan Bagaimana dengan pembaca sekalian sudah penasaran bukan dengan film ini, maka saya akan memberikan trailer nya saja untuk sekedar meng - iming - imingi hahaha.
Sejujurnya saya mau lebih banyak mereview film ini karena buat para pembaca yang belum menontonnya ini bisa jadi fim yang sangat menantang bila anda pecinta film Action, kan jadi nggak seru jika saya membeberkannya terlalu banyak hahaah ^^. Silakan nonton di bioskop - bioskop terdekat ok ok ok dan jangan lupa kasih comment nya di bawah ini dan share ke teman - teman ya.
Thanks.
keren juga nih gan filmnya (y)
ReplyDelete